Langkat – Puncak perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Langkat ke-274 berlangsung meriah di Alun-Alun Stabat. Beragam penampilan etnis dan budaya lokal menjadi sorotan utama, sejalan dengan tema perayaan tahun ini yang menekankan nilai-nilai luhur dan persatuan.
Di antara ragam atraksi tersebut, PPBI Langkat-Binjai turut ambil bagian dengan menghadirkan Eksebisi Bonsai. Koleksi bonsai yang ditampilkan bukan hanya pajangan indah, melainkan juga simbol budaya yang beradab—memadukan seni, kesabaran, dan filosofi hidup dalam bentuk tanaman miniatur.
Ketua PPBI Langkat-Binjai, H. MT. Wahyu Amami KJD, M.Pd, menyampaikan bahwa bonsai bukan hanya sekadar karya seni, melainkan juga membawa nilai positif bagi siapa saja yang menekuninya. Ia menekankan bahwa merawat bonsai dapat melatih kesabaran, menciptakan ketenangan batin, sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan.
Dengan penuh optimisme, ia berharap komunitas pecinta bonsai di Langkat-Binjai semakin bertambah. “Kami berharap penggemar bonsai terus bertambah, karena setiap karya bonsai sejatinya membawa aura positif bagi lingkungan maupun pribadi yang merawatnya,” ungkapnya, sembari menegaskan komitmen PPBI untuk terus mendukung perkembangan seni bonsai di masyarakat.
Partisipasi PPBI dalam perayaan HUT Kabupaten Langkat mendapat apresiasi luas dari masyarakat yang hadir. Kehadiran eksebisi bonsai memberi nuansa berbeda di tengah kemeriahan acara, sekaligus memperkaya ragam penampilan seni dan budaya yang ditampilkan. Banyak pengunjung menganggap bonsai sebagai daya tarik tersendiri yang mampu mempercantik suasana dan menghadirkan makna lebih dalam pada perayaan hari jadi ini.
Lebih dari sekadar pajangan, eksebisi bonsai menjadi bukti bahwa seni tanaman dapat berjalan seiring dengan tradisi dan budaya lokal. Setiap karya yang ditampilkan memberikan inspirasi sekaligus edukasi bagi semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, untuk lebih mencintai seni, alam, dan warisan budaya yang beradab.